Rabu, 13 Juni 2012

Pendiri detikcom


detikcom Media Online Pertama
Lahirnya detikcom

 

Detikcom merupakan media online Indonesia yang pertama. Tidak heran karena pendirinya kebanyakan dari media, Budiono Darsono (eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan w:Tempo), dan Didi Nugraha. Server detikcom sebetulnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai online dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Jadi tanggal 9 Juli ditetapkan sebagai hari lahir Detikcom.

Budiono Darsono dengan bermodalkan semangat, tape recorder, dan HT (Handy Talky), meliput peristiwa-peristiwa seputar unjuk rasa mahasiswa dan pergolakan politik, yang memang sedang marak saat itu. Liputan pertama Detik.com adalah tragedi Semanggi 1998. Pemilihan nama Detik.com terinspirasi karena Budiono memimpikan setiap detik selalu ada berita baru yang harus dipublikasikan. “Mengapa menunggu besok? Detik ini juga,” begitulah slogan yang terpampang di blog resmi Budiono.

Masa-masa awal perjalanan Detik.com banyak menyita waktu dan tenaga Budiono. Setiap waktu harus mencari informasi, wawancara, menulis, dan posting. Sampai-sampai istri dan keluarga terlupakan. Kerja keras dan pengorbanan Budiono berbuah manis, Detik.com tetap eksis hingga saat ini, tidak seperti situs-situs berita lain seperti Satunet, Astaga, Koridor, Mandiri, yang tidak mampu bertahan. Bahkan sekarang Detik.com menjadi situs berita terbesar di Tanah Air.
Masa awal detikcom lebih banyak terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, detikcom memutuskan untuk melampirkan berita hiburan, dan olahraga.

Detik.com ialah sebuah portal web berita di Indonesia. Detikcom merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya.
Detik.com  adalah salah satu pelopor media massa yang menggunakan basis internet sebagai alat pemberitaannya. Di awal kemunculannya, media ini dianggap cukup berani melakukan inovasi. Sebab, ketika muncul di tahun 1999, teknologi internet masih menjadi sesuatu yang dianggap langka dan mahal. Sehingga, banyak yang memprediksikan bahwa media ini tidak akan mampu bertahan lama dan mati seperti kelahiran sebelumnya.

Kisah awal media Detik ini menjadikan internet sebagai basis pemberitaan, berawal dari kisah pahit yang dialami pendiri detikcom.Ketika pada masa Orde Baru, media ini muncul dalam format sebagai majalah mingguan yang mengupas masalah politik sebagai pokok bahasan. Namun, kekuatan Orde Baru yang sangat ketat mengawasi pemberitaan media massa, memaksa majalah tersebut menyudahi kiprahnya untuk terbit dalam format majalah.

Hal ini karena Detik dianggap terlalu keras dalam pemberitaannya yang dianggap menyerang penguasa saat itu. Sehingga, dengan keputusan Menteri Penerangan saat itu, majalah Detik bersama Tempo dan Forum harus dicabut surat Ijin Usaha Penerbitan yang merupakan surat ijin usaha media massa.

Dari situlah kemudian tercetus keinginan membentuk detikcom yang update-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan, bulanan. Yang dijual detikcom adalah breaking news. Dengan bertumpu pada vivid description seperti ini detikcom melesat sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan users internet.

Perkembangan jumlah pengunjung
Pada Juli 1998 situs detikcom per harinya menerima 30.000 hits (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (pelanggan Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.420.000 hits per bulan dengan 32.000 user. Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi 536.000 hits per hari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits detikcom mencapai 2,5 juta lebih per harinya.

Selain perhitungan hits, detikcom masih memiliki alat ukur lainnya yang sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang diakses). Page view detikcom sekarang mencapai 3 juta per harinya. sekarang detik..com menempati posisi ke empat tetinggi dari alexa.com untuk seluruh content.

Selain itu, Detik juga tidak lolos dari sergapan dot com buble yang terjadi pada tahun 2000 sampai 2002. Pada saat itu iklan sedang sepi, karena ketidakpercayaan masyarakat akan dunia Internet lagi, setelah hancurnya saham-saham di luar negeri sana. Akhirnya Detik.com pun terpaksa harus menghentikan 27 dari 80 karyawan mereka. Bahkan pada tahun 2002 para founder tidak menerima gaji, dan gaji karyawan pun telat dibayar. Untungnya seiring waktu, keuangan semakin baik.    

 Pada bulan Februari 2000, akhirnya Detik mendapatkan suntikan modal dari pengusaha Hongkong yang membuatnya semakin berkembang. Dan pada tahun 2011, Para Group (saat ini sudah bernama CT Corp), perusahaan yang membawahi Trans TV mengakuisisi Detik.com. Oleh karena itu, semenjak saat ini, Detik.com sudah berada di bawah perusahaan Trans Corp yang dinaungi CT Corp.

Referensi:



0 komentar:

Posting Komentar