detikcom
Media Online Pertama
Lahirnya
detikcom
Detikcom
merupakan media online Indonesia yang pertama. Tidak heran karena pendirinya
kebanyakan dari media, Budiono Darsono (eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks
wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan w:Tempo), dan Didi Nugraha.
Server detikcom sebetulnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai
online dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Jadi tanggal 9 Juli ditetapkan
sebagai hari lahir Detikcom.
Budiono Darsono dengan bermodalkan semangat, tape
recorder, dan HT (Handy Talky), meliput peristiwa-peristiwa seputar unjuk rasa
mahasiswa dan pergolakan politik, yang memang sedang marak saat itu. Liputan
pertama Detik.com adalah tragedi Semanggi 1998. Pemilihan nama Detik.com
terinspirasi karena Budiono memimpikan setiap detik selalu ada berita baru yang
harus dipublikasikan. “Mengapa menunggu besok? Detik ini juga,” begitulah
slogan yang terpampang di blog resmi Budiono.
Masa-masa awal perjalanan Detik.com banyak menyita
waktu dan tenaga Budiono. Setiap waktu harus mencari informasi, wawancara,
menulis, dan posting. Sampai-sampai istri dan keluarga terlupakan. Kerja keras
dan pengorbanan Budiono berbuah manis, Detik.com tetap eksis hingga saat ini,
tidak seperti situs-situs berita lain seperti Satunet, Astaga, Koridor, Mandiri,
yang tidak mampu bertahan. Bahkan sekarang Detik.com menjadi situs berita
terbesar di Tanah Air.
Masa awal detikcom lebih banyak terfokus pada berita
politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik mulai
reda dan ekonomi mulai membaik, detikcom memutuskan untuk melampirkan berita
hiburan, dan olahraga.
Detik.com ialah sebuah portal web berita di
Indonesia. Detikcom merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia.
Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya.
Detik.com adalah salah satu pelopor media massa yang
menggunakan basis internet sebagai alat pemberitaannya. Di awal kemunculannya,
media ini dianggap cukup berani melakukan inovasi. Sebab, ketika muncul di
tahun 1999, teknologi internet masih menjadi sesuatu yang dianggap langka dan
mahal. Sehingga, banyak yang memprediksikan bahwa media ini tidak akan mampu
bertahan lama dan mati seperti kelahiran sebelumnya.
Kisah awal media Detik ini menjadikan internet
sebagai basis pemberitaan, berawal dari kisah pahit yang dialami pendiri
detikcom.Ketika pada masa Orde Baru, media ini muncul dalam format sebagai
majalah mingguan yang mengupas masalah politik sebagai pokok bahasan. Namun,
kekuatan Orde Baru yang sangat ketat mengawasi pemberitaan media massa, memaksa
majalah tersebut menyudahi kiprahnya untuk terbit dalam format majalah.
Hal ini karena Detik dianggap terlalu keras dalam
pemberitaannya yang dianggap menyerang penguasa saat itu. Sehingga, dengan
keputusan Menteri Penerangan saat itu, majalah Detik bersama Tempo dan Forum
harus dicabut surat Ijin Usaha Penerbitan yang merupakan surat ijin usaha media
massa.
Dari situlah kemudian tercetus keinginan membentuk
detikcom yang update-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang
harian, mingguan, bulanan. Yang dijual detikcom adalah breaking news. Dengan
bertumpu pada vivid description seperti ini detikcom melesat sebagai situs
informasi digital paling populer di kalangan users internet.
Perkembangan
jumlah pengunjung
Pada Juli 1998 situs detikcom per harinya menerima
30.000 hits (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500
user (pelanggan Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya
naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.420.000
hits per bulan dengan 32.000 user. Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi
menjadi 536.000 hits per hari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits
detikcom mencapai 2,5 juta lebih per harinya.
Selain perhitungan hits, detikcom masih memiliki
alat ukur lainnya yang sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang
mendekati seberapa besar potensi yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah
page view (jumlah halaman yang diakses). Page view detikcom sekarang mencapai 3
juta per harinya. sekarang detik..com menempati posisi ke empat tetinggi dari
alexa.com untuk seluruh content.
Selain itu, Detik juga tidak lolos dari sergapan dot
com buble yang terjadi pada tahun 2000 sampai 2002. Pada saat itu iklan sedang
sepi, karena ketidakpercayaan masyarakat akan dunia Internet lagi, setelah
hancurnya saham-saham di luar negeri sana. Akhirnya Detik.com pun terpaksa
harus menghentikan 27 dari 80 karyawan mereka. Bahkan pada tahun 2002 para
founder tidak menerima gaji, dan gaji karyawan pun telat dibayar. Untungnya
seiring waktu, keuangan semakin baik.
Pada bulan
Februari 2000, akhirnya Detik mendapatkan suntikan modal dari pengusaha
Hongkong yang membuatnya semakin berkembang. Dan pada tahun 2011, Para Group
(saat ini sudah bernama CT Corp), perusahaan yang membawahi Trans TV
mengakuisisi Detik.com. Oleh karena itu, semenjak saat ini, Detik.com sudah
berada di bawah perusahaan Trans Corp yang dinaungi CT Corp.
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar